thumb

Densus 88 AT Polri Satgaswil Kalbar Bertemu Kepala Kesbangpol Kota Pontianak

Pontianak, Juli 2025 – Dalam upaya memperkuat koordinasi pencegahan radikalisme dan terorisme di wilayah Kalimantan Barat, Tim Unit Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri Satgaswil Kalimantan Barat melakukan kunjungan kerja dan audiensi dengan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pontianak, bertempat di Kantor Kesbangpol Kota Pontianak.

Fokus: Sinergi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Pertemuan ini menjadi bagian dari agenda rutin Densus 88 AT Polri untuk memperkuat jejaring kerja sama dengan instansi pemerintah daerah, terutama dalam peningkatan deteksi dini dan kontra-radikalisasi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi tentang:

  • Pemetaan potensi kerawanan ideologi di wilayah perkotaan,

  • Peran pemerintah daerah dalam program deradikalisasi berbasis masyarakat, dan

  • Optimalisasi komunikasi lintas sektor dalam menghadapi propaganda intoleransi.

“Pencegahan terorisme tidak cukup hanya dengan pendekatan keamanan. Harus ada sinergi dengan pendekatan sosial, budaya, dan edukasi masyarakat,” ujar salah satu perwakilan dari Densus 88 Satgaswil Kalbar.

Komitmen Pemkot Pontianak

Kepala Kesbangpol Kota Pontianak menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dalam program pencegahan paham radikal di lingkungan masyarakat, khususnya melalui jalur pendidikan, tokoh agama, dan organisasi kepemudaan.

“Kami percaya bahwa keamanan ideologis adalah bagian dari ketahanan daerah. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan persatuan di Kota Pontianak,” ujarnya.

Langkah Tindak Lanjut

Pertemuan ini menghasilkan beberapa poin penting, antara lain:

  • Rencana sosialisasi bersama tentang bahaya paham radikal di lingkungan sekolah dan kampus,

  • Dukungan terhadap kegiatan edukasi literasi kebangsaan dan toleransi di masyarakat, dan

  • Pembentukan jejaring informasi masyarakat sebagai bagian dari sistem deteksi dini berbasis warga.